Entri Populer

Kamis, 28 April 2011

Ambil Hikmahnya, Jangan Ambil Kenangannya

Belakangan sering kepentok dalam hidup, apa daya karena semenjak berumah tangga memang mandiri alias nyari makan sendiri eh berdua deh sama istri.  Tapi alhamdulillah, belakangan jadi agak sedikit 'wise' karena menerapkan usaha sabar ekstra.

Usaha sabar ekstra lebih bersifat ke dalam diri saya pribadi: introspeksi, introspeksi, introspeksi dan belajar alias ambil hikmah, ambil hikmah, ambil hikmah buang kenangan, buang kenangan, buang kenangan.  Biar saya lebih yakin dan tersugesti yang baik-baik.  Buang kenangan artinya walaupun menyakitkan atau menyenangkan itu ngga penting yang penting hikmahnya.

Selama berkarir dalam hidup ini, hikmah itu kadang datangnya belakangan.  Bukan pada saat on the job atau on the position, tetapi setelah tidak on the job atau on the position.

Berusaha memikirkan hikmah membutuhkan kematangan pribadi dan kejujuran serta kesabaran.  Intinya kalau ditelesuri lebih lanjut kita harus pandai dan tambah pandai setiap harinya dalam menyikapi tanda-tanda.

Ya tanda-tanda itu bisa positif atau negatif yin atau yang.  Jadi saya akan ambil hikmahnya lebih banyak ketimbang kenanganannya, karena hidup dalam kenangan sama saja hidup di masa lalu, sedangkan hidup dalam hikmah bisa rewind sekaligus forward.

Selamat menikmati hikmah dengan bersabar, instrospeksi dan jujur.

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar